Minggu, 22 November 2009

DENAH PURI PEMECUTAN

Puri Agung Pemecutan yang lama berlokasi Jl. Thamrin di sebelah Barat Puri Agung Pemecutan yang sekarang dengan batas batas sebagai berikut batas selatan jl. Gunung Batur, batas barat Jl. Gunung Merapi dan batas Utara Jl. Gunung Semeru, membentang dari Hotel Intan Sari sampai pertokoan Lokitasari wisata. Puri Agung berbahan dasar bangunan batu merah bercampur dengan batu paras dan beratap ijuk. Tembok puri setebal 3 ½ meter, tebalnya mencapai 50 cm mempunyai kesan kokoh dan di bencingah di ujung selatan berdiri bale kulkul yang keberadaanya masih utuh hingga saat ini, karena tidak ikut terbakar pada waktu peristiwa Puputan Badung tahun 1906 M. Luas areal Puri secara keseluruhan di pusatnya saja, panjang 250 m lebar 175 m atau seluas kurang lebih 4,2 Hektar belum termasuk perluasan ke barat, ke utara , ke timur dan selatan Puri Tanjung Pemecutan. Perluasan tersebut sebagai tempat tinggal putra putra kerajaan.











Puri Agung Pemecutan menghadap arah matahari terbit yaitu timur yang merupakan letak gerbang utama (Candi Bentar), halaman luarnya disebut Jaba Jeroning Cerancang yang berada di pojok tenggara bagian puri, di barat disebut Jabe Bale Gong (tempat gamelan). Gamélan gong gede peninggalan puri yang lama masih tersimpan di Puri Pemecutan yang baru. Disebelah barat bale gong terdapat pewaregan (dapur). Disebelah utara dapur merupakan areal jabe Bale Pepelok atau Bale senetan yaitu tempat menginap orang orang yang mendapat suaka politik (suaka Raja). Ditimurnya terdapat Jaba Mijil Pisan tempat penangkilan para utusan dari puri maupun luar daerah. Diutaranya terdapat Jaba Bale Rum – Darmada tempat sidang raja dan penyelenggara pemerintahan, Kemudian ditimurnya Jabe Bale Kembar atau Semanggen – Sumanggen (Seme-Anggen) tempat upakara kremasi (melelet) para Raja dan keluarganya. Di utaranya adalah tempat suci parhyangan atau pemerajan Agung Pemecutan.

Disebalah barat pemerajan adalah Jabe Jero Hring gedong yaitu tempat peristrirahatan raja. Disebelah barat tempat peristirahatan raja adalah Jabe Jero Hanyar (baru) sedangkan disebelah utaranya merupakan Jabe Sanget dari pusat Puri Kuno disebut Jero Agung Genah Bhatara Kawitan yang diperkirakan tempat tinggal Bhatara kawitan yang pertama tinggal di Tambangan – Nambangan Badung (posisi sekarang di Griya Telabah). Disebalah timur jero agung adakah Mandala – Palaban Jabe Jero Gede Pemereman Raja dilengkapi dengan beberapa bale bale Dunungan (Penginapan) para bangsawan (lokasinya sekarang di komplek pertokoan wisata.

Untuk mendukung perekonomian (pangan) disebelah timur Puri dibangun lumbug padi (jineng) yang cukup banyak lokasi sekarang Jero Puri Jineng sampai Jero Puri Ukiran dan areal Jabe Puri kanginan Pemecutan. Kemudian dibangun juga pasar tradisional yang bernama Peken Pasah di sebelah selatan Puri atau di sebelah bale kulkul yang masih ada sampai saat ini.

Bale kulkul adalah bagian dari pusat suara sejak aktivitas puri dan kegiatan di pura Tambangan Badung. Disebelah timur bale kulkul atau Alang Di Ajeng (Puri Kanginan) dibangun Bale Dawa atau Bale Lantang atau Bale Boga Raja sebagai tempat megibung bila Puri mengadakan pesta atau upacara besar yang mengudang kerabat Puri Puri di Bali. Disebelah selatan Bale Kulkul – Peken pasah adalah Setra (kuburan) Badung dan di sudut Timur-Barat Puri adalah Pura Tambangan Badung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar