Senin, 30 Mei 2011

SITUS YONI PENINGGALAN MAJAPAHIT

YONI KLINTERJO

Situs ini terletak di Desa Klinterjo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, situs ini lebih dikenal dengan sebutan Situs Watu Ombo atau Situs Resi Maudoro. Pusat situs adalah sebuah bangunan kuno yang terbuat dari batu andesit berbentuk Yoni, berukuran 1,90 m x 1,8 m dengan tinggi sekitar 1,24 m.


Yoni ini penuh hiasan dan pada salah satu sisinya terpahat angka tahun 1293 Saka (1372 M). Berdasarkan penuturan Kitab Pararaton, angka tahun tersebut adalah merupakan angka tahun meninggalnya ibunda Raja Hayamwuruk (Tribhuwana Tunggadewi atau Rani Kahuripan).

Di bagian lain dari kompleks Yoni Klinterjo ini terdapat sebuah sandaran batu yang besar (terkenal dengan sebutan Watu Ombo), yang menurut cerita akan dipahatkan arca perwujudan Tribhuwanottunggadewi, tetapi belum sempat terselesaikan.


SITUS YONI SEDAH


YONI berhiaskan Naga Raja teronggok di tengah sawah di Dusun Sedah, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur. Naga Raja adalah binatang mitologi jelmaan Dewa Wasuki dalam kitab Mahabharata. Tubuh naga itu membelit Gunung Mandara.

Kedua ujungnya ditarik dewa dan daitya (raksasa), sehingga gunung tersebut berputar mengebor air kehidupan. Yoni ini adalah yoni terbesar ke dua setelah Yoni Klinterjo yang terdapat di desa Klinterjo, Trowulan, Mojokerto.

Petilasan/yoni di Sedah (Japanan) ini diyakini sebagai batas barat daya ibu kota kerajaan Majapahit.


SITUS YONI BADAS

Kompleks bangunan di bagian barat laut diperkirakan terdapat di wilayah Jombang juga, tepatnya di Dusun Tugu dan Dusun Badas, Kecamatan Sumobito.

Di lokasi ini tersebar beberapa struktur bata, tetapi belum dilakukan penggalian secara intensif. Sayangnya pula, sejauh penelusuran di lapangan, tidak ditemukan yoni kerajaan berpahat nagaraja, kecuali sebuah yoni kecil polos dan sederhana, yang ditemukan di tepi jalur rel kereta api, setelah beberapa kali dipindahkan penduduk.

Berikut ini foto perkiraan Yoni Badas, yang saat ini tersimpan di Museum Nasional, Jakarta.


Di gedung lama Museum Nasional (pada tahun 1994 pemerintah membangun gedung baru dengan style yang sama dengan gedung asli di sebelah Utaranya), tepatnya di depan arca raksasa Bhairawa Budha dari Padang Roco, pada bagian tengah selasar yang tak beratap, teronggok sebuah Yoni dengan nomor inventaris 366a, yoni tersebut dihias dengan pahatan sulur-suluran yang cukup kaya, berhiaskan relief Naga Raja pada bagian ceratnya dan berbentuk segi delapan. Sayangnya, selain nomor inventaris di badan yoni, tidak terdapat keterangan apapun mengenai keberadaan benda unik tersebut

Yoni Lebak-Jabung (ukiran Naga Rajanya telah rusak).


SITUS YONI LEBAK JABUNG


Situs Umpak Batu dan Yoni Lebak Jabung terletak di Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo. Situs ini berupa batu umpak yang berjajar (tiga baris berjumlah 33 buah) memanjang dari utara ke selatan yang diperkirakan merupakan semacam pondasi sebuah pedopo (jaba, balai bengong -Bali-). Dan di bagian jeroan (pusatnya) telah ditemukan sebuah Yoni yang diduga merupakan tanda batas ibukota Mojopahit sebelah Selatan Timur. Sekarang Yoni tersebut disimpan di Museum Trowulan.

Yoni Lebak Jabung tersebut, tersimpan di Museum Trowulan, Mojokerto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar