Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 12 Januari 2010

MAKAM PUTRI CAMPA

( Istri Raja Brawijaya V )

Terletak di desa Trowulan, kecamatan Trowulan, dapat dicapai dari peremapatan Trowulan ke arah selatan sekitar 500 m, kemudian pada sebuah simpang tiga belok ke timur sejauh lebih kurang 250m. tepatnya bangunan Makam Putri Cempa di sebelah timur Laut Kolam Segara.

Makam Putri Cempa dikeramatkan terutama pada hari-hari tertentu yaitu pada malam Selasa Kliwon dan Jumat Legi ramai dipenuhi oleh para wisatawan dalam berbagai keperluan. Nama “Putri Cempa” adalah nama yang diberikan berdasarkan cerita rakyat.


Obyek yang mempunyai nilai kepurbakalaan adalah batu nisan berangka tahun 1370 Saka (1448 M) dalam huruf Jawa Kuno. Nisan berangka tahun tersebut sebanyak dua buah, yang satu terletak di makam utama yaitu di halaman paling belakang di tempat yang letaknya agak tinggi dan sebuah lagi di halaman tengah dalam ukuran lebih kecil.

Yang pertama berukuran, tinggi : 62 cm, lebar ; 43 cm, dan tebal : 13 cm. sedangkan yang kedua, tinggi : 32 cm, lebar : 22 cm, dan tebal : 11 cm. peristiwa apa yang ditandai dengan tahun 1370 Saka tersebut belum dapat dipecahkan. Kemungkinan komplek makam Putri

Cempa adalah makam-makam bangsawan atau Keluarga majapahit yang telah masuk agama islam. kubur panjang dan makam putri Cempa. Keduanya diyakini sebagai makam putri Cempo, yang menurut kisah yang ada, memang sengaja dibuatkan makam palsu karena masalah pertikaian agama saat itu, seperti diketahui dalam buku Dharmo Gandhul, Majapahit dibawah pemerintahan Brawijaya V diserbu oleh anaknya sendiri, Raden Patah dari Demak.





5 komentar:

  1. http://en.wikipedia.org/wiki/Champa

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. bused pak, duid haram gak perlu mengebu-gebu gitu nyeritainnya, pake bawa2 nama Allah pula. miris...

    BalasHapus
  4. santai z mas,,jangn bawa nama allah

    BalasHapus
  5. Sebentar yang mengidentifikasi makam R. Jeumpa ini tahun 1370 Caka harap ditunjau ulang Candikala yang diterjemahkan, sepertinya yang benar 1400 Caka atau 1478 M terkait penyerbuan Kerajaan Daha ke Trowulan,

    BalasHapus