Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Minggu, 10 Januari 2010

TOHJAYA

PANJI TOHJAYA (1249 – 1250 )

Panji Tohjaya adalah putra Ken Arok (pendiri Kerajaan Tumapel atau Singhasari) yang lahir dari selir bernama Ken Umang. Menurut Pararaton ia menjadi raja Tumapel tahun 1249. Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya menjadi raja Tumapel. Tohjaya mendapat banyak tentangan, karena ia hanyalah anak seorang selir yang tidak berhak m
enduduki singgasana Singhasari. Tohjaya hanya memerintah kurang dari setahun

Pada tahun 1250
Tohjaya dihasut pembantunya yang bernama Pranaraja supaya menyingkirkan Ranggawuni dan Mahisa Campaka, yang diyakini bisa menjadi musuh berbahaya. Tohjaya kemudian memerintahkan pengawalnya, bernama Lembu Ampal untuk membunuh kedua keponakannya tersebut.

Arca Dwarapala merupakan Penjaga pintu masuk Kerajaan Singhasari

Seorang Brahmana yang mendengar niat Tohjaya kemudian memberitahukan kepada Ranggawuni dan Mahesa wunga Teleng dan menyembunyikannnya di rumah tetangganya yaitu Panji Patipati.

Lembu Ampal yang takut akan hukuman yang akan diterima karena gagal melaksanakan tugas membunuh kedua pangeran tersebut kemudian melarikan diri dan memilih bergabung dengan Ranggawuni.

Lembu Ampal kemudian menciptakan kekacauan di dalam tubuh angkatan bersenjata Singhasari. Karena tidak mampu mendamaikan kekacauan tersebut, Tohjaya berniat menghukum mati para pemimpin tentaranya. Mendengar keputusan tersebut, para perwira bergabung dengan kelompok Ranggawuni dan Mahisa Campaka, tentu saja atas ajakan Lembu Ampal.

Setelah diambil sumpah setianya mereka diperintahkan pulang untuk menyiapkan orang orangnya untuk menyerbu keraton. Pada waktu hari telah senja pasukan telah siap semuanya berkumpul di rumah Panji Patipati kemudian menyerbu Keraton. Tohjaya yang tidak menduga adanya serangan tersebut akhirnya melarikan diri setelah terkena tusukan senjata tombak. Di tengah jalan kain pemikulnya lepas sehingga kelihatan pantatnya, menurut kepercayaan bahwa raja yang disingkur (dibelakangi) tidak akan lama hidupnya. Demikianlah Karena lukanya parah, ia akhirnya meninggal di desa Katang Lumbang. Peristiwa itu terjadi tahun 1250.


Bukti Sejarah Keberadaan Tokoh Tohjaya

Nama Tohjaya kemudian ditemukan dalam Prasasti Mula malurung. Prasasti ini diterbitkan oleh Kertanagara atas perintah Raja Wisnuwardhana tahun 1255 sehingga kebenaran datanya tentang keadaan Tumapel saat itu dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, terbukti sudah kalau Tohjaya adalah benar-benar tokoh sejarah, bukan sekadar tokoh dongengan ciptaan Pararaton.







2 komentar: