1. Sejarah
Setelah Kerajaan Bedulu ditakluki oleh raja Kerajaan Majapahit Sri Hayam Wuruk, diangkatlah Sri Kresna Kepakisan sebagai Raja Bali yang berpengaruh di Samprangan. Selanjutnya Sri Kresna Kepakisan memberikan daerah kekuasaannya kepada beberapa Arya, salah satunya Arya Kenceng telah diberikan untuk memimpin daerah Tabanan yang pusat pemerintahannya terletak di Pucangan / Buahan Tabanan. Arya Kenceng telah berjaya meruntuhkan tiga dinasti yang dikenali sekarang sebagai:
- Dinasti Tabanan (Babad Arya Tabanan)
- Dinasti Notor Wanira meruntuhkan Kerajaan Badung dan Denpasar
- Dinasti Tegeh Kori dimana kekuasaannya telah dikalahkan oleh Dinasti Badung
Arya Kenceng telah memperisterikan puteri kedua dari brahmana tersebut sedangkan puteri yang sulung diperisteri oleh Dalem Ketut Sri Kresna Kepakisan dari Puri Samprangan dan puteri yang bongsu diperisterikan oleh Arya Sentong. Arya Kenceng sebagai ketua pemerintah di daerah Tabanan bergelar Nararya Anglurah Tabanan, sangat pandai membawa diri sehingga sangat disayang oleh kakak iparnya Dalem Samprangan.
Dalam mengatur pemerintahan beliau sangat bijaksana sehinggakan Dalem Samprangan mengangkat beliau menjadi Menteri Utama. Kerana posisi beliau sebagai Menteri Utama, maka hampir setiap waktu beliau selalu berada disamping Dalem Samprangan.
Arya Kenceng sangat bijak dalam menjawab pelbagai persoalan yang dilontarkan oleh Dalem Samprangan, kerana jasanya tersebut maka Dalem Samprangan bermaksud mengadakan pertemuan dengan semua Arya di Bali. Dalam pertemuan tersebut Dalem Samprangan menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan tersebut tiada lain untuk memberikan penghargaan kepada Arya Kenceng atas pengabdiannya selama ini.
“ Wahai dinda Arya Kenceng, demikian besar kepercayaanku kepadamu, aku sangat yakin akan pengabdianmu yang tulus dan ikhlas dan sebagai tanda terima kasihku, kini aku sampaikan wasiat utama kepada dinda dari sekarang sampai seterusnya dari anak cucu sampai buyut dinda supaya tetap saling cinta mencintai dengan keturunanku juga sampai anak cucu dan buyut. Dinda saya berikan hak untuk mengatur tinggi rendahnya kedudukan darjat kebangsawanan (catur jadma), berat ringannya denda dan hukuman yang harus diberikan pada para durjana (pesalah). Dinda juga saya berikan hak untuk mengatur para Arya di Bali , siapapun tidak boleh menentang perintah dinda dan para Arya harus tunduk pada perintah dinda. Dalam tatacara pengabenan atau pembakaran mayat (atiwatiwa) ada 3 upacara yang utama iaitu Bandhusa, Nagabanda dan wadah atau Bade bertingkat sebelas. Dinda saya izinkan menggunakan Bade bertingkat sebelas. Selain dari pada itu sebanyak-banyak upacara adinda berhak memakainya sebab dinda adalah keturunan kesatriya, bagaikan para dewata dibawah pengaturan Hyang Pramesti Guru. Demikianlah penghargaan yang kanda berikan kepada adinda kerana pengadian dinda yang tulus sebagai Menteri utama “.
Akibat telah lanjut usia, akhirnya Arya Kenceng telah meninggal dunia dan dibuatkan upacara pengabenan (palebon) susai dengan anugerah Dalem Samprangan iaitu boleh menggunakan bade bertingkat sebelas yang diwariskan hingga saat ini. Adapun roh sucinya (Sang Hyang Dewa Pitara) dibuatkan tugu penghormatan (Peliggih) yag disebut "batur" dan disungsung oleh keturunan beliau hingga saat ini dan selanjutnya.
Berikut adalah Salasilah Raja-Raja Tabanan dan Keturunan / Pratisentana Arya Kenceng :
I. Arya Kenceng, Raja Tabanan I
- 1. Dewa Raka / Magada Prabu --> Mengangkat 5 orang anak asuhan ( putera upon-upon ):
- 1. Ki Bendesa Beng
- 2. Ki Guliang di Rejasa
- 3. Ki Telabah di Tuakilang
- 4. Ki Bendesa di Tajen
- 5. Ki Tegehan di Buahan
- 2. Dewa Made / Megada Nata
- 3. Kiayi Tegeh Kori ------> Asal Wangsa Tegeh Kori
- 4. Nyai Tegeh Kori
1. 2. II. Sri Megada Nata, Raja Tabanan ke II
Berputera :
- 1. Arya Ngurah Langwang --> Memindahkan Kerajaan dari Puri di Pucangan ke Puri Agung Tabanan
- 2. Ki Gusti Made Utara / Madyatara --> Menurunkan Kelurga Besar Jero Subamia
- 3. Ki Gusti Nyoman Pascima ---> Menurunkan Keluarga Besar Jero Pemeregan
- 4. Ki Gusti Wetaning Pangkung --> Menurunkan Para Gusti :
- 1. Lod Rurung
- 2. Kesimpar
- 3. Serampingan
- 5. Ki Gusti Nengah Samping Boni --> Menurunkan Para Gusti :
- 1. Kiayi Titih
- 2. Kiayi Ersani
- 3. Kiayi Nengah
- 4. Kiayi Den Ayung ( Putung )
- 6. Ki Gusti Batan Ancak --> Menurunkan Para Gusti :
- 1. Ancak --> Pindah ke Desa Nambangan Badung, sebagai pendamping Kiayi Ketut Pucangan ( Sirarya Notor Wandira )
- 2. Angglikan
- 7. Ki Gusti Ketut Lebah
- 8. Kiayi Ketut Pucangan / Sirarya Notor Wandira ---> Menjadi Raja di Badung, Selanjutnya Menurunkan Raja-Raja dan Pratisentana Arya Kenceng di Badung
1. 3. III. Arya Ngurah Langwang, Raja Tabanan ke III
Berputra :
- 1. Ki Gusti Ngurah Tabanan
- 2. Ki Gusti Lod Carik --> Menurunkan Para Gusti Lod Carik
- 3. Ki Gusti Dangin Pasar --> Menurunkan Para Gusti :
- 1. Suna
- 2. Munang
- 3 Batur
- 4. Ki Gusti Dangin Margi --> Menurunkan Para Gusti :
- 1. Ki Gusti Blambangan
- 2. Ki Gusti Jong
- 3. Ki Gusti Mangrawos di Kesiut Kawan
- 4. Ki Gusti Nangpagla di Timpag
1. 4. IV. Ki Gusti Ngurah Tabanan / Prabu Winalwan / Betara Mekules, Raja Tabanan ke IV dan ke VII
Berputra :
- 1. Ki Gusti Wayan Pamedekan
- 2. Ki Gusti Made Pamedekan
- 3. Ki Gusti Bola Raja Tabanan ke X --> Menurunkan Ki Gusti Tembuku
- 4. Ki Gusti Made ---> Menurunkan Para Gusti Punahan
- 5. Ki Gusti Wongaya --> Menurunkan Para Gusti Wongaya ( Jero Wongaya Tabanan )
- 6. Ki Gusti Kukuh --> Menurunkan Para Gusti Kukuh ( Jero Kukuh Denbatas )
- 7. Ki Gusti Kajanan --> Menurunkan Para Gusti : 1. Kajanan, 2. Ombak dan 3. Pringga
- 8. Ki Gusti Brengos
- 9. Ni Gusti Luh Kukuh
- 10. Ni Gusti Luh Kukub
- 11. Ni Gusti Tanjung
- 12. Ni Gusti Luh Tangkas
- 13. Ni Gusti Luh Ketut
1. 5. V. Ki Gusti Wayahan Pamedekan, Raja Tabanan ke V
Berputra :
- 1. Ki Gusti Nengah Mal Kangin, Raja Tabanan ke IX
- 2 & 3. ( Dua ) Orang Wanita
- 4. Raden Tumenggung --> Putra yang lahir di Mataram, setelah Ki Gusti Wayahabn Pamedekan ditangkap dalam perang dengan Mataram, dan diangkat sebagai mantu oleh Raja Mataram
1. 6. VI. Ki Gusti Made Pamedekan, Raja Tabanan ke VI
Berputra :
- 1. Sirarya Ngurah Tabanan
- 2. Ki Gusti Made Dalang, Raja Tabanan ke IX
- 3. Ni Gusti Luh Tabanan
1. 7. VII. Sirarya Ngurah Tabanan ( Betara Nisweng Penida ), Raja Tabanan ke VIII
Berputra :
- 1. Ni Gusti Luh Kepaon
- 2. Ni Gusti Ayu Rai
- 3. Ki Gusti Alit Dawuh
1. 8. VIII. Ki Gusti Alit Dawuh / Sri Megada Sakti, Raja Tabanan ke XI
Berputra :
- 1. Putra Sulung ( tidak disebutkan namanya )
- 2. I Gusti Made Dawuh / Ida Cokorda Dawuh Pala berputra :
- 1. I Gusti Lanang
- 2. I Gusti Kandel
- 3. Ni Gusti Luh Selingsing
- 4. Ni Gusti Luh Tatadan --> Menikah dengan seorang Brahmana di Griya Pasekan
- 5. Ni Gusti Luh Sasadan
- 3. Gusti Ngurah Nyoman Telabah berputra :
- 1. Ki Gusti Blumbang
- 2. Ki Gusti Pande
- 3. Ni Gusti Luh Nade
- 4. Kiayi Jegu berputra Ki Gusti Cangeh
- 5. Kiayi Krasan berputra :
- 1. Ki Gusti Subamia
- 2. Ki Gusti Bengkel
- 3. Ni Gusti Luh Sembung
- 4. Ni Gusti Luh Sempidi
- 5. Ni Gusti Luh Wayahan Tegal Tamu
- 6. Kiayi Oka berputra :
- 1. Ki Gusti Wongaya
- 2. Ki Gusti Gede Oka
- 3. Ki Gusti Pangkung
- 4. Ki Gusti Ketut
- 5. Ki Gusti Batan
- 7. Ni Gusti Ayu Muter
- 8. Ni Gusti Ayu Subamia --> Beribu dari Jero Subamia, selanjutnya kawin dengan I Gusti Pemecutan Sakti di Badung
- 9. Ni Gusti Luh Dangin
- 10. Ni Gusti Luh Abian Tubuh --> Menikah dengan Ki Gusti Padang, putra dari Ki Gusti Ngurah Panji Sakti ( Raja Buleleng )
- 11. Ni Gusti Luh Mal Kangin --> Menikah dengan seorang Brahmana di Griya Dangin Carik
- 12. Ni Gusti Luh Puseh
- 13. Ni Gusti Luh Bakas
Pada waktu pemerintahan Ki Gusti Alit Dawuh ( Sri Megada Sakti ), di Bendana Badung keturunan dari Ki Gusti Batan Ancak yang bernama Ki Gusti Nyoman Kelod tidak memproleh kedudukan di Badung, beliau kembali lagi ke Tabanan dan kemudian dititahkan oleh raja Sri Megada Sakti yang bermukim di desa Pandak, sebagai penguasa di daerah pantai milik kerajaan.
1. 9. IX. Putra Sulung Sri Megada Sakti / Ida Cokorda Tabanan / Ratu Lepas Pemade, Raja Tabanan ke XII,
Berputra :
- 1. Ki Gusti Ngurah Sekar
- 2. Ki Gusti Ngurah Gede / Cokorda I Gusti Ngurah Gede Banjar Membangun Puri Gede / Agung Kerambitan --> Selanjutkan menurunkan Puri / Jero dan Pratisentana Arya Kenceng di Kerambitan.
- 3. Ki Gusti Sari --> di Wanasari
- 4. Ki Gusti Pandak --> di Pandak Bandung
- 5. Ki Gusti Pucangan --> di Buahan
- 6. Ki Gusti Rejasa --> di Rejasa
- 7. Ki Gusti Bongan --> di Bongan Kauh
- 8. Ki Gusti Sangihan dan Ki Gusti Den di Banjar Ambengan
- 9. Ni Gusti Luh Dalam Indung
- 10. Ni Gusti Luh Perean
- 11. Ni Gusti Luh Kuwum
- 12. Ni Gusti Luh Beraban --> Menikah dengan seorang Brahmana dari Griya Selemadeg Tabanan, melahirkan Putra yang kemudian membangun Griya Beraban. Mempunyai tugas khusus mengatur segala upacara/upakara bebantenan di Puri Agung Tabanan.
1. 10. X. Ki Gusti Ngurah Sekar ( Cokorda Sekar ), Raja Tabanan ke XIII,
Berputra lahir dari Permaisuri dari Jero Subamia :
- 1. Ki Gusti Ngurah Gede
- 2. Ki Gusti Ngurah Made Rai, ( sebagai Maha Ratu Pemade tinggal di Puri Kaleran, saat kakaknya Ki Gusti Ngurah Gede menjadi Raja Tabanan )
- 3. Ki Gusti Ngurah Rai ( Cokorda Penebel ), Raja Tabanan ke XVII berpuri di Penebel, berputra :
- 1. Ki Gusti Made Tabanan / Ki Gusti Ngurah Ubung Raja Tabanan ke XVIII
- 2. Ni Sagung Wayahan
- 3. Ni Sagung Made
- 4. Ni Sagung Ketut
- 5. Kiayi Kekeran
- 6. Kiayi Made
- 7. Kiayi Pangkung
- 8. Kiayi Dauh
- 9. Seorang Putri yang menikah dengan Kiayi Buruan
- 10. Kiayi Kandel berputra Ki Gusti Made Kerambitan --> Menurunkan Keluarga Besar Jero Kerambitan.
- 4. Ki Gusti Ngurah Anom --> Membangun Puri Mas, berputra :
- 1. Ki Gusti Mas
- 2. Ki Gusti Made Sekar
- 3. Kiayi Pasekan
- 4. Kiayi Pandak
- 5. Ni Sagung Alit Tegeh
Lahir dari Ibu Penawing :
- 5. Ni Gusti Luh Kandel
- 6. Ni Gusti Luh Kebon
1. 11. XI. Ki Gusti Ngurah Gede ( Cokorda Gede Ratu ), Raja Tabanan ke XIV ,
Berputra :
- 1. Ki Gusti Nengah Timpag
- 2. Ki Gusti Sambian
- 3. Ki Gusti Ketut Celuk
1. 12. XII. Ki Gusti Ngurah Made Rai / Cokorda Made Rai, Raja Tabanan ke XV,
Berputra :
A. Dari Permaisuri bernama Ni Sagung Alit Tegal, putri dari Cokorda Ki Gusti Ngurah Gede Banjar Puri Gede Kerambitan melahirkan putra :
- 1. Ki Gusti Agung Gede
- 2. Ki Gusti Ngurah Nyoman Panji berputra :
- 1. Ki Gusti Ngurah Agung --> Beribuk dari Puri Gede Kerambitan, putri dari Cokorda Gede Selingsing
- 2. Ki Gusti Ngurah Demung ( Ida Betara Madewa di Puri Kaleran ) --> Beribuk dari Demung
- 3. Ki Gusti Ngurah Celuk --> Beribuk dari Celuk dan Membangun Puri Kediri
B. Dari Istri Penawing
- 3. Ni Sagung Ayu Made
- 4. Ni Sagung Ayu Ketut
- 5. Kiayi Nengah Perean, berputra :
- 1.Kiayi Pangkung, berputra :
- 1. Ki Gusti Wayahan Kompyang --> Menurunkan Jero Kompyang
- 2. Ki Gusti Made Oka --> Menurunkan Jero Oka
- 6. Kiayi Buruan Raja Tabanan ke XVI
- 7. Kiayi Banjar
- 8. Kiayi Tegeh
- 9. Kiayi Beng berputra Ki Gusti Wayahan Beng --> Jero Beng, Jero Beng Kawan dan Jero Putu.